logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKeluarga Belum Bisa...
Iklan

Keluarga Belum Bisa Menjelaskan Mengapa Mereka Tiba-tiba Kritis

Keluarga korban kekerasan saat demonstrasi pelajar dan mahasiswa akhir September lalu masih bertanya-tanya, mengapa anggota keluarganya menjadi korban kekerasan, tiba-tiba mereka dilaporkan kritis, lalu meninggal.

Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dhany
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/anbQsmq9OVhRqcpvgYwLRccD5Sc=/1024x644/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F1550f9e7-3200-4dcf-85dd-d1402185576d_jpg.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Aktivis, sukarelawan, dan korban pelanggaran HAM mengikuti aksi diam Kamisan di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Aksi Kamisan ke-604 tersebut merefleksikan kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia pada bulan September serta menyoroti kekerasan yang menimpa mahasiswa dalam unjuk rasa di Jakarta dan beberapa daerah pada akhir September lalu.

Hingga Selasa (15/10/2019), keluarga Akbar Alamsyah (19) belum tahu bagaimana bisa pemuda pengangguran ini sampai di Rumah Sakit Pelni, Jakarta. Kondisinya parah tidak sadarkan diri. Keluarga baru mendapat kabar dua hari setelah demonstrasi, Jumat, 27 September, tentang kondisi Akbar.

Keluarga kaget. Mereka tidak menyangka Akbar tiba-tiba menderita luka separah itu. Lantaran parah, Akbar dirujuk ke Rumah Sakit Polri dan kemudian menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSDAD), Jakarta.

Editor:
Bagikan