Cara Teroris Mempertahankan Eksistensi, "Amaliyah" Disampaikan Lewat Medsos
Meski tidak terstruktur di lapangan, terduga teroris ini intens berkomunikasi melalui media sosial. Strategi ini dinilai membuat kelompok teroris tetap eksis meski sudah banyak yang ditangkap.
JAKARTA, KOMPAS - Setelah aksi penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap puluhan terduga teroris dari berbagai wilayah di Indonesia. Meski tidak terstruktur di lapangan, terduga teroris ini intens berkomunikasi melalui media sosial. Strategi ini dinilai membuat kelompok teroris tetap eksis meski sudah banyak yang ditangkap.
Hingga hari ini, Senin (14/10/2019), menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, Polri menangkap 22 terduga teroris, termasuk SA alias Abu Rara dan istrinya, FA, yang menusuk Wiranto, Kamis (10/10/2019) di Menes, Pandeglang, Banten. Selain Abu Rara dan FA, kata Dedi, Densus 88 Antiteror juga menangkap perempuan berinisial RA, di wilayah itu.