logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊCara Teroris Mempertahankan...
Iklan

Cara Teroris Mempertahankan Eksistensi, "Amaliyah" Disampaikan Lewat Medsos

Meski tidak terstruktur di lapangan, terduga teroris ini intens berkomunikasi melalui media sosial. Strategi ini dinilai membuat kelompok teroris tetap eksis meski sudah banyak yang ditangkap.

Oleh
INSAN ALFAJRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/a8ZnUgZnkU7otdXbVAjRT0d0iVs=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F9c3593ff-b8f5-4000-9c65-a7756e5c5cf5_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Ahli bahan peledak (penjinak bom) dari Tim Densus 88 Anti Teror Polri bersiap mengenakan baju khusus sebelum meledakkan bom yang ditemukan di lokasi tempat tinggal terduga teroris di Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (23/9/2019). Tim Densus 88 berhasil mengamankan seorang terduga teroris bernama Muhammad Arshad (21) karena diduga akan melakukan pengeboman beserta barang bukti, salah satunya bom aktif jenis triacetone triperoxide (TATP).

JAKARTA, KOMPAS - Setelah aksi penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap puluhan terduga teroris dari berbagai wilayah di Indonesia. Meski tidak terstruktur di lapangan, terduga teroris ini intens berkomunikasi melalui media sosial. Strategi ini dinilai membuat kelompok teroris tetap eksis meski sudah banyak yang ditangkap.

Hingga hari ini, Senin (14/10/2019), menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, Polri menangkap 22 terduga teroris, termasuk SA alias Abu Rara dan istrinya, FA, yang menusuk Wiranto, Kamis (10/10/2019) di Menes, Pandeglang, Banten. Selain Abu Rara dan FA, kata Dedi, Densus 88 Antiteror juga menangkap perempuan berinisial RA, di wilayah itu.

Editor:
khaerudin
Bagikan