logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บBangun Sumur dan Bak...
Iklan

Bangun Sumur dan Bak Antisipasi Krisis Air di Sekitar Bengawan Solo

Kekeringan yang menyusutkan air permukaan Bengawan Solo di Jawa Timur sepatutnya mendorong semua pihak melaskanakan program penanganan dan antisipasi bencana lebih terarah dan utuh.

Oleh
AMBROSIUS HARTO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RDXt3M6e-zOp6DBV5AmyLUtNnyg=/1024x687/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F20191012BAh5_1570953893.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Sungai Bengawan Solo saat musim kemarau debit airnya terus menyusut seperti terlihat di Desa Dukuhkembar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Minggu (13/10/2019). Kondisi tersebut dipercaya baru pertama kali terjadi oleh warga setempat. Wargapun bisa melintasi Sungai dengan berjalan kaki.

SURABAYA, KOMPAS - Kemarau panjang mengakibatkan debit air Bengawan Solo di Jawa Timur menyusut. Bahkan, sungai terpanjang di Pulau Jawa ini mengering hingga memperlihatkan pasir bagian dasar, antara lain di Lamongan dan Gresik.

Untuk mengatasi dan mengantisipasi krisis air akibat kekeringan di tahun-tahun mendatang, masyarakat diimbau membuat sumur resapan dan bak tadah hujan. Selain itu, program berskala dan berbiaya antara lain pembangunan waduk, embung, dan bendungan menjadi tanggungjawab pemerintah.

Editor:
Bagikan