logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊDilema Limbah Rumah Tangga...
Iklan

Dilema Limbah Rumah Tangga Jakarta

Di tengah gemerlap Ibu Kota, masalah mendasar warga masih belum terselesaikan. Lantaran ketiadaan instalasi pengelolaan air limbah, kesehatan warga terancam.

Oleh
Aditya Diveranta/Stefanus Ato/Wisnu Wardhana Dhany
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kbq1QrXiX-FsJf0c2LaEmls0bmU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2FFF878883-23EC-413A-9746-8BA02579DBD7_1570525366.jpeg
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Keran milik warga terpasang berdekatan dengan sungai di Kelurahan Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (8/10/2019). Fasilitas buatan warga ini sayangnya tidak disertai kelengkapan saluran pembuangan yang memadai.

Ketimpangan di Jakarta begitu mudah dilihat. Tidak sulit mencari orang yang bingung memilih mobil apa yang dipakai hari ini, hingga orang yang pening memikirkan buang air. Sementara anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI memungkinkan memperkecil jurang ketimpangan itu.

Kebiasaan warga membuang limbah kotoran ke sungai, di Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat menjadi perbincangan ramai warga. Di kawasan itu sebagian warga membuang limbah cucian pakaian, piring, buang air kecil, juga buang air besar ke Sungai Sekretaris, sebagaimana yang dilihat Kompas, Selasa (8/10/2019) siang.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan