logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPerlu Kajian untuk Kereta...
Iklan

Perlu Kajian untuk Kereta Gantung Bromo

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mengatakan ada rencana membangun kereta gantung di Bromo. Rencana itu ternyata belum diketahui pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Oleh
DEFRI WERDIONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DxGeG2NSmEZTFYtMwKWfztjpWcc=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2Fa58b3469-17d1-45cc-b820-d2db63470437_jpg.jpg
KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Ribuan wisatawan lokal dan mancanegara berbaur di Pananjakan I kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, guna menyaksikan matahari terbit saat sinarnya menerpa kawasan gunung ekstotis itu, beberapa waktu lalu. Pada Bulan Agustus dan September jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Bromo meningkat dibanding bulan lainnya.

MALANG, KOMPAS-Pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur belum mengetahui persis di mana lokasi rencana pembangunan fasilitas kereta gantung dan skytrain yang direncanakan oleh pemerintah provinsi. Sejauh ini pihak BBTNBTS belum diajak berbicara soal rencana tersebut.

β€œBelum (tahu lokasi). Kalau Bromo ada dalam Taman Nasional jadi perlu kajian-kajian,” kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) John Kennedie kepada Kompas di Malang, Rabu (9/10/2019), saat dimintai tanggapan soal rencana pembangunan fasilitas kereta gantung dan skytrain tersebut.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan