logo Kompas.id
UtamaPendengung dan Propaganda...
Iklan

Pendengung dan Propaganda Zaman Kini

Propaganda dilakukan berbagai pihak untuk merebut dukungan opini publik. Kini, propaganda berubah wujud dengan pembangunan narasi sesuai dengan kepentingannya.

Oleh
Benediktus Krisna Yogatama, Aditya Diveranta, Wisnu Dhanny, Aguido Adri, Stefanus Ato, Insan Alfajri
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XA2eo0KFrQQ6dUC0QYxRKsgP008=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190828_ENGLISH-ANALISIS-POLITIK_A_web_1567007502.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Para pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Islam Indonesia menggelar aksi deklarasi Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 Damai di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, (25/3/2018).

Tak mengenal zaman, propaganda terus dilakukan berbagai pihak untuk merebut dukungan opini publik. Di era Orde Baru, propaganda dilakukan dengan mengontrol sumber informasi selain dari pihak rezim. Kini, di era banjir informasi dan pasca-kebenaran, propaganda berubah wujud dengan pembangunan narasi sesuai dengan kepentingannya.

Perang informasi itu terasa sengit salah satunya terkait cuitan dan gambar potongan percakapan grup Whatsapp siswa STM. Dalam obrolan grup itu digambarkan bahwa aksi mereka turun ke jalan karena motif uang. Cuit dan gambar itu diunggah oleh pendengung dari akun Twitter @OneMurtadha pada  Senin, 30 September 2019 pukul 15.14 WIB.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan