logo Kompas.id
UtamaUpacara Kebo Ketan Lahirkan...
Iklan

Upacara Kebo Ketan Lahirkan Kreasi-kreasi Baru

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lQLZoCHZtDf-it5nk5oUP38jsaQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F491310_getattachment36bf2e44-6770-4aec-b70c-cb341823db95482813.jpg
KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

Patung Kebo Ketan siap disembelih dalam seni kejadian berdampak Upacara Kebo Ketan dengan tema "Penawar Racun Devide et Impera" yang digelar di Lapangan Desa Sekar Putih, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Minggu (3/12). Upacara ini digelar menyikapi kerusakan parah kawasan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Begal, Kabupaten Ngawi. Dengan menghidupkan mitos setempat dan membangun kesadaran bersama pentingnya menjaga kelestarian hutan, diharapkan kerusakan hutan bisa dipulihkan. Upacara Kebo Ketan merupakan sarana untuk mempererat kohesi sosial masyarakat agar upaya-upaya tersebut bisa dikonsolidasikan bersama.

JAKARTA, KOMPAS — Seni kejadian berdampak Upacara Kebo Ketan kembali digelar di Ngawi, Jawa Timur, 8-9 November 2019. Jika tahun lalu Upacara Kebo Ketan mengangkat tema “Marilah Kita Mendoa Indonesia Bahagia”, maka tema tahun ini adalah “Sadarlah Hatinya, Sadarlah Budinya” yang tak lain merupakan penggalan syair stanza II lagu kebangsaan ”Indonesia Raya”. Setiap tahun, seni kejadian berdampak ini memunculkan kreasi-kreasi baru.

Upacara Kebo Ketan (UKK) digelar rutin empat tahun terakhir sebagai komitmen untuk merawat hutan dan mata air terutama Sendang Margo dan Sendang Ngiyom di Alas Begal, Ngawi. Kegiatan seni ini sekaligus untuk membangkitkan kembali kesenian rakyat, dan merawat kebinekaan. Inisiator seni kejadian berdampak ini adalah lembaga swadaya masyarakat Kraton Ngiyom yang dikomandani oleh seniman Bramantyo Prijosusilo.

Editor:
Bagikan