logo Kompas.id
UtamaTurisme dan Ekonomi Kreatif
Iklan

Turisme dan Ekonomi Kreatif

Pemerintah gencar mendorong pertumbuhan sektor pariwisata yang bertumpu pada strategi pengembangan 4 destinasi wisata nasional dan peningkatan konektivitas internasional. Perlu kreativitas untuk mewujudkan keinginan itu.

Oleh
Wihana Kirana Jaya
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MVvUJowuR1exL_TPpzutqmuxeUs=/1024x655/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F491673_getattachment34e51673-b57b-477a-83b3-a7ec0777dffc483058.jpg
Kompas

Pantai Mawun. Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, bertetangga dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kute. Wisatawan selain berjemur di pantai berpasir putih dan berair jernih, tetapi di seputar pantai yang berhadapan dengan Samudra Indonesia memiliki sejarah geologi ditandai dengan bukit kerucut, yang merupakan singkapan letusan gunung api bawah laut old andesit semasa Oligo Miosen (30 juta tahun).

Institutions Matter”, moto ini pernah digunakan World Bank pada dasawarsa 1990, terinsipirasi dari Douglas North. Ia adalah peraih hadiah Nobel bidang ekonomi tahun 1993, kontributor utama teori ekonomi kelembagaan baru yang fokus pada peran institusional dalam pertumbuhan ekonomi. Saat ini, pemerintah sedang gencar menstimulasi pertumbuhan sektor pariwisata bertumpu pada strategi pengembangan/revitalisasi empat destinasi wisata superprioritas nasional dan peningkatan konektivitas internasional.

Destinasi wisata candi Borobudur bersama-sama dengan tiga destinasi wisata lain masuk program superprioritas nasional, yaitu Danau Toba, Labuan Bajo, dan Mandalika. Program yang didukung dengan dana APBN  relatif besar hingga tahun depan ini sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengembangkan ekonomi kreatif pada keempat destinasi tersebut. Pariwisata merupakan sektor yang memanfaatkan sejumlah produk ekonomi kreatif, khususnya berbasis kultural. Dalam hal ini kita munculkan saja istilah ”ekonomi kreatif kultural”.

Editor:
Bagikan