logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMeraup Untung di Atas Duka...
Iklan

Meraup Untung di Atas Duka Suku Batin IX

Maliki yang merupakan warga komunitas suku Batin IX, penghuni asli hutan ini, sebenarnya terbuka dengan kehadiran pendatang seperti Nadeak. Namun, yang disesalkan, kehadiran tamu kerap diikuti tumbangnya ribuan pohon.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PFcSFCYAXJSQfr7Yp3yiHUow4uM=/1024x687/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2FAND_0650SILO.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Seorang warga suku Batin IX melihat vegetasi tua yang ditebangi perambah liar yang membakar restorasi ekosistem Hutan Harapan di Kabupaten Batanghari, Jambi, Jumat (27/9/2019). Pekan lalu, 18 warga pendatang ditangkap aparat Kepolisian Resor Batanghari terkait pembakaran hutan yang merupakan ruang hidup komunitas suku pedalaman itu.

Mat Maliki (60), warga komunitas Suku Batin IX, hanya diam menyaksikan para ibu dan anak menangis. Sudah 19 orang, termasuk suami dan ayah mereka, ditahan pasca-operasi di Hutan Harapan, Kabupaten Batanghari, akhir September lalu. Keadaan itu menyisakan dilema.

Kepada aparat yang berjaga, sejumlah ibu terus memohon suami mereka untuk dipulangkan. ”Anak-anak kami kehilangan ayahnya,” ujar Nadeak (62), perempuan perantau asal Sumatera Utara.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan