logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊGuru Belum Memanfaatkan...
Iklan

Guru Belum Memanfaatkan Teknologi Secara Optimal

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/92N209uAIy5fumX5E-LfW_LhHhg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190311_dne_indra-charismiadji_1552319858.jpg
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR

Indra Charismiadji, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan (Center of Education Regulation and Development Analysis / Cerdas) dalam bincang media menjelang debat calon presiden dan wakil presiden di Jakarta, Senin (11/3/2019). Ia mengkritisi kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden karena program kampanyenya tidak ada yang menyasar masalah mendasar pendidikan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Keniscayaan perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan belum sepenuhnya dipahami oleh para insan pendidikan. Sebelum masuk ke dalam pelatihan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal, penting mengubah persepsi masyarakat bahwa teknologi bukan momok, tetapi alat bantu.

"Pengalaman di lapangan menunjukkan jumlah guru yang takut dengan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) lebih banyak daripada yang menganggapnya sebagai manfaat," kata Indra Charismiadji ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (2/10/2019). Ia adalah pakar TIK yang kerap memberikan pelatihan kepada para guru di berbagai provinsi, bahkan juga termasuk profesional yang disewa pemerintah Singapura untuk melatih guru-guru di sana pada tahun 2005 hingga 2007.

Editor:
yovitaarika
Bagikan