logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊIsu Sensitif dalam Sejarah...
Iklan

Isu Sensitif dalam Sejarah Perlu Dibahas di Sekolah

Pemelajaran sejarah mengenai isu-isu sensitif, bahkan kontroversial, perlu mulai dibahas pada jenjang SMA, paling tidak di kelas XII.

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/N80kjpWk2bXj2Bz2AIqcrKQPR60=/1024x681/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2Fkompas_tark_26301464_83_0.jpeg
Kompas

Pengunjung bekas sumur di Kompleks Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta, beberapa waktu lalu. Kompleks monumen ini dibangun untuk mengenang peristiwa pemberontakan PKI tahun 1965.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemelajaran sejarah mengenai isu-isu sensitif, bahkan kontroversial, perlu mulai dibahas pada jenjang SMA, paling tidak di kelas XII. Hal ini membantu siswa membangun nalar yang kritis serta wawasan kebangsaan yang lebih luas dan kompleks.

”Memang di Kurikulum 2013 untuk materi yang kompleks diajarkan dalam mata pelajaran sejarah, yaitu pelajaran wajib bagi kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),” kata Guru Besar Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Said Hamid Hasan, ketika dihubungi dari Jakarta, Selasa (1/10/2019). Ia merupakan salah satu penyusun materi dasar pelajaran sejarah sebelum disadur oleh para penerbit buku teks pelajaran.

Editor:
Bagikan