logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊLikuiditas Perekonomian...
Iklan

Likuiditas Perekonomian Melambat

Pertumbuhan uang beredar dalam arti luas atau likuiditas perekonomian pada Agustus 2019 mengalami perlambatan. Perlambatan ini disebabkan komponen pembentuk uang beredar dalam arti luas mengalami kontraksi.

Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/x1PgZQ5qW9qZD_bzRPq6kpF5cKQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F20190221_LOGO-BANK-INDONESIA_B_web_1550755117-2.jpg
KOMPAS/PRIYOMBODO

Logo Bank Indonesia di pagar akses masuk kawasan Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (21/02/2019). Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 6,00 persen, deposit facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 6,75 persen.

JAKARTA, KOMPAS – Pertumbuhan uang beredar dalam arti luas atau likuiditas perekonomian pada Agustus 2019 mengalami perlambatan bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahunan bulan sebelumnya. Perlambatan ini disebabkan komponen pembentuk uang beredar dalam arti luas mengalami kontraksi.

Uang beredar dalam arti luas (M2) yang sering disebut juga dengan likuiditas perekonomian, adalah uang beredar dalam arti sempit (M1) ditambah deposito berjangka dan saldo tabungan milik masyarakat di perbankan. Adapun M1 didefiinisikan sebagai uang kartal ditambah dengan uang giral.

Editor:
khaerudin
Bagikan