logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKebakaran Hutan dan Lahan...
Iklan

Kebakaran Hutan dan Lahan Bukan Ulah Petani

Masyarakat adat di Kalimantan Tengah meminta agar peladang yang ditangkap untuk dibebaskan. Kebakaran hebat yang berdampak pada kabut asap dinilai di luar dari kearifan lokal masyarakat adat, khususnya Dayak.

Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cKcZ8wFw-dLjOqJA7Qvpe8pIxhU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20190929_133744_1569760231.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

(ki-ka) Ketua Badan Pengurus Harian Wilayah AMAN Kalteng Ferdi Kurnianto, Program Manajer Yayasan Pusaka Bentala Ditta, dan Ketua Yayasan Petak Danum Muliadi memberikan keterangan media usai diskusi terkait Masyarakat Adat di Kalteng, Minggu (29/9/2019).

PALANGKARAYA, KOMPAS – Masyarakat adat di Kalimantan Tengah meminta agar peladang yang ditangkap untuk dibebaskan. Kebakaran hebat yang berdampak pada kabut asap dinilai di luar dari kearifan lokal masyarakat adat, khususnya Dayak.

Hal itu terungkap dalam diskusi dengan tema Menjaga dan Memulihkan Ruang Hidup dan Hak Masyarakat Adat yang diselenggarakan oleh Aliansi Masyarakat Adat Nasional (AMAN) Kalteng, Yayasan Pusaka Bentala, dan Yayasan Petak Danum, Minggu (29/9/2019) di Palangkaraya, Kalteng.

Editor:
Bagikan