Kejuaraan Dunia Atletik
Kemenangan untuk Semua Peserta
Lomba maraton pada Kejuaraan Dunia Atletik 2019 menjadi ujian fisik dan mental pelari dunia karena berlangsung dalam udara panas dan lembab. Banyak pelari yang terkuras tenaganya dan tidak menyelesaikan lomba.

Pelari asal Kenya, Ruth Chepngetich, merayakan kemenangannya pada nomor maraton Kejuaraan Dunia Atletik di Doha, Qatar, Sabtu (28/9/2019). Chepngetich membukukan waktu 2 jam 32 menit 43 detik dalam lomba yang berlangsung pada temperatur udara 31 derajat celsius dan kelembaban 77 persen tersebut.
DOHA, SABTU — Pelari putri asal Kenya, Ruth Chepngetich, membuktikan ketangguhannya dengan menjuarai maraton putri Kejuaraan Dunia Atletik 2019 di Doha, Qatar, Sabtu (28/9/2019). Namun, sejatinya, semua peserta yang berhasil finis juga layak disebut pemenang. Itu karena menyelesaikan perlombaan tersebut tidak mudah mengingat persaingan berlangsung dalam udara yang panas dan pengap di daerah gurun.
”Mereka yang menang, mereka adalah pahlawan. Mereka yang finis, saya katakan mereka kuat. Bahkan, mereka yang tidak finis, mereka juga kuat. Mereka sudah mencoba melakukan yang terbaik,” ujar pelari asal Israel, Lonah Chemtai Salpeter, yang akhirnya tidak menyelesaikan perlombaan, dikutip USA Today.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Kemenangan untuk Semua Peserta".
Baca Epaper Kompas