Keterbatasan Akses Jadi Kendala Penerapan Program KB di NTT
Program keluarga berencana di Nusa Tenggara Timur dibutuhkan untuk mengendalikan jumlah kelahiran yang mencapai 110.000 jiwa per tahun. Namun, keterbatasan akses di sana menjadi kendala penerapan program itu.
MAUMERE, KOMPAS β Program keluarga berencana di Nusa Tenggara Timur dibutuhkan untuk mengendalikan jumlah kelahiran yang mencapai 110.000 jiwa per tahun. Namun, keterbatasan akses di sana menjadi kendala penerapan program itu.
Dalam kunjungan ke Puskesmas Beru, Kecamatan Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (27/9/2019), Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyatakan, keterlambatan dalam pemakaian alat kontrasepsi membuat program KB menjadi tidak terlaksana. Kondisi ini terjadi karena jarak yang jauh antara tempat tinggal warga dan pusat layanan kesehatan atau KB.