logo Kompas.id
UtamaPolisi dan Sindrom John Wayne
Iklan

Polisi dan Sindrom John Wayne

Oleh
WISNU AJI DEWABRATA
· 1 menit baca

Tak lama setelah polisi gagal membujuk mahasiswa bubar, sejak sore sekitar pukul 16.00, terdengar tembakan gas air mata. Bunga api berwarna merah diikuti asap putih menerangi langit.

https://cdn-assetd.kompas.id/thgPKh5iP_JO4G2ZSRFFmk-3Wy8=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F0061ac49-9090-41b6-8c29-3c3be1cbc3ad_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Polisi yang yang berjaga menerima salam dari pelajar yang berunjukrasa di belakang komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019). Aksi pelajar dari berbagai sekolah di wilayah Jabodetabek ini sebagai bentuk aksi solidaritas bagi mahasiswa yang sehari sebelumnya melakukan aksi penolakan terhadap RUU KUHP dan UU KPK yang telah direvisi.

“Mundur! Mundur! Kami mau maju,” kata seorang polisi kepada para wartawan di atas jalan layang Semanggi, Selasa (24/9/2019) malam. Dari arah gedung DPR, para mahasiswa bernyanyi “Pak polisi, pak polisi, tugasmu mengayomi” sambil mengangkat tangan. Tujuan para mahasiswa bernyanyi untuk menenangkan polisi yang mulai emosi.

Editor:
nelitriana
Bagikan