logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMencari Peluang dari Industri ...
Iklan

Mencari Peluang dari Industri Batik yang Bergairah

Potensi pasar batik sedang bergairah. Kenyataan ini menyegarkan pelaku industri industri tekstil yang sedang lesu di Indonesia.

Oleh
Erika Kurnia
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QpgNVXgCayCLvPEaZXhq2DV64Go=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2Fa953f55d-81b4-414f-ab3e-9194c5b5fe88_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Pengunjung mencoba padu padan kain batik dalam pameran Warisan Citra Bahtera Nusantara 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019). Pameran yang berlangsung hingga 25 Agustus 2019 ini menampilkan kerajinan tekstil seperti batik, kain tenun NTT, hingga kain songket dan perhiasan.

JAKARTA, KOMPAS - Di tengah kelesuan industri tekstil dan produk tekstil Indonesia, potensi pasar batik masih terbuka lebar. Potensi ini dapat digapai dengan meningkatkan produktivitas sumber daya manusia dan efisiensi struktur biaya produksi batik.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), surplus perdagangan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di 2017 mencapai 3,73 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Pada 2018, surplus menyusut hingga 3,2 miliar dolar AS. Pada semester I-2019, surplus tercatat 2,38 miliar dolar AS.

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan