logo Kompas.id
UtamaPerintis ”Ular Besi” di...
Iklan

Perintis ”Ular Besi” di Batavia

Peradaban perkeretaapian Ibu Kota berakar dari masa pemerintahan Hindia Belanda, sekitar 150 tahun silam. Beberapa potongan jejak sejarahnya kini terlihat samar, di tengah pesatnya perkembangan perkeretaapian.

Oleh
J GALUH BIMANTARA
· 1 menit baca

Jakarta masa kini seperti tengah kecanduan ”ular besi”. Pembenahan akbar terhadap layanan kereta rel listrik membuat operasionalnya makin canggih dan kenyamanan penumpang berlipat ganda. Beragam transportasi berbasis rel yang juga mengandalkan energi listrik turut dikembangkan, termasuk moda raya terpadu alias MRT yang menembus tanah.

Peradaban perkeretaapian Ibu Kota ini berakar dari masa pemerintahan Hindia Belanda, sekitar 150 tahun lalu. Beberapa potongan jejak sejarahnya masih terlihat meskipun kita harus berupaya ekstra menemukannya karena tidak ada penanda apa pun di lokasi.

https://cdn-assetd.kompas.id/WywEpaN_B-Rihf-W4Nz80m42ivE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2Fc40f8cd5-1467-40c8-8053-3ba1d4b3b166_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Jembatan penghubung yang membentang di atas Kali Ciliwung ini merupakan sisa jalur rel kereta zaman Batavia. Jembatan menghubungkan Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat; dengan Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.

Editor:
agnesrita
Bagikan