FESTIVAL SAMIN 2019
Sikap Luhur Sedulur Sikep
Dengan jujur, sabar, ”trokal”, dan ”narimo” yang merupakan prinsip hidup Saminisme, komunitas Sedulur Sikep (Wong Samin) Dusun Jepang, Margomulyo, Bojonegoro, Jawa Timur, menerima dan terlibat dalam Festival Samin 2019.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20190912bro-fsamin1_1568795731.jpg)
Seorang warga menyimak Diskusi Budaya saat Festival Samin, Rabu (11/9/2019), di Dusun Jepang, Margomulyo, Bojonegoro, Jawa Timur.
Dom sumuruping banyu atau seperti jarum masuk air, tiada riak apalagi gejolak. Tidak perlu berwatak keras apalagi ekstrem. Jangan suka marah, mencela, dan mengolok-olok. Jangan selesaikan perbedaan dengan protes keras atau unjuk rasa, apalagi huru-hara. Kedepankan musyawarah, mufakat, lalu gotong royong.
Namun, bagaimana jika ada yang keras, ekstrem, marah, cela, dusta, huru-hara? Bagi sekitar 125 keluarga di Dusun Jepang (baca Njepang), Margomulyo, Bojonegoro, Jawa Timur, yang hidup di kawasan hutan jati dalam pengelolaan Perum Perhutani, jawabannya jujur, sabar, trokal (ikhlas berusaha), dan narimo (ikhlas menerima). Hiduplah seperti telaga yang tenang, berjuanglah seperti jarum dijatuhkan ke sumur yang tak menimbulkan percik, berjagalah seperti udara menjaga pelita menyala dalam ruang gulita.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Sikap Luhur Sedulur Sikep".
Baca Epaper Kompas