logo Kompas.id
UtamaMeniti Jembatan Gantung...
Iklan

Meniti Jembatan Gantung Berlubang di Pidie

Jembatan gantung yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Indrajaya dengan Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, rusak parah. Namun, bagi siswa di sana, jembatan itu adalah wahana menjemput ilmu.

Oleh
ZULKARNAINI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lKSnnCLl3m64aSbJ6Q_EyfraTX4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20190917AIN_Ficer-Jembatan-Harapan-Siswa-Pidie_1568719587.jpg
KOMPAS/ZULKARNAINI

Siswa dan warga melintasi jembatan gantung dalam kondisi rusak di Desa Ketapang Aree, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Aceh, Selasa (17/9/2019). Jembatan gantung itu dibangun tahun 1996, tetapi kini dalam keadaan rusak. Pemerintah Kabupaten Pidie berjanji akan segera merehab.

Jembatan gantung yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Indrajaya dengan Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, rusak parah. Namun, bagi siswa di sana, jembatan itu adalah wahana menjemput ilmu. Kini, mereka berharap jembatan diperbaiki agar menjadi jembatan harapan meraih masa depan.

Muhammad Reza (14) dan Aljazuli (15) melangkah pelan di jembatan gantung di Desa Ketapang Aree, Kecamatan Delima, Selasa (17/9/2019) siang. Jembatan itu dibangun melintasi Sungai Garut. Mereka harus berhati-hati karena sebagian lantai kayu jembatan telah tanggal, meninggalkan ”lubang-lubang”.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan