logo Kompas.id
Utama“Piala” Warisan Dunia dan...
Iklan

“Piala” Warisan Dunia dan Kewajiban Indonesia ke Depan

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FQ-yAdRr2kgiZ7jFi7qqnpwV-lk=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2FDSC04015_1562773521.jpg
KOMPAS/YOLA SASTRA

Suasana di sekitar kantor PT Bukit Asam, pengelola terakhir tambang batubara Ombilin di Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu (10/7/2019). Kantor PT Bukit Asam itu merupakan salah satu gedung cagar budaya warisan penambangan batubara Ombilin yang ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Penetapan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO bukanlah hasil akhir atau sebuah pencapaian final. Sebaliknya, pengakuan ini justru menjadi pengingat Indonesia untuk lebih menjaga dan memperhatikan peninggalan bersejarah tersebut.

Sebuah pengakuan tentu berimplikasi pada kewajiban, dan inilah yang terjadi pasca penetapan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto sebagai Warisan Dunia. “Kita seolah-olah sudah mendapatkan pialanya. Yang pasti, kita harus mempunyai suatu pandangan ke depan apa yang bisa kita lakukan dengan penetapan ini,” papar  Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Arief Rachman, Senin (16/9/2019) saat penyerahan sertifikat Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto sebagai Warisan Dunia UNESCO dari Kementerian Luar Negeri ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta.

Editor:
yovitaarika
Bagikan