logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บParsialisme Elite Politik
Iklan

Parsialisme Elite Politik

Oleh
Novri Susan
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xtl6BhSEvSU4T7UzwgW7mEqtyoo=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20190831WAK11_1567226833.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Para perwakilan partai politik mengikuti rapat pleno terbuka penetapkan hasil pemilihan legislatif 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Sabtu (31/8/2019). Penetapan itu dilakukan usai KPU merampungkan pemungutan suara ulang dan penghitungan surat suara ulang sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Pengorganisasian kekuasaan negara, secara ideal demokrasi, bertujuan menciptakan kebaikan umum. Upaya pencapaian kebaikan umum sangat berkaitan dengan praktik-praktik elite politik dalam struktur kekuasaan negara. Jika praktik elite politik menjadi representasi nilai keadilan, misi mewujudkan kebaikan umum bukan utopia.

Segala potensi alam dan manusia Indonesia bisa dikelola secara progresif. Rakyat hidup dalam kemakmuran, kesejahteraan, perdamaian. Nilai keadilan para elite politik adalah bentuk imparsialisme. Namun, realitas bangsa ini, pengorganisasian kekuasaan masih tercemari parsialisme politik dari sebagian elite.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan