logo Kompas.id
UtamaPutus Rantai Penularan Kusta
Iklan

Putus Rantai Penularan Kusta

Petugas puskesmas mengumpulkan para tokoh dan perwakilan masyarakat untuk dikenalkan cara penularan kusta.

Oleh
Tim Kompas
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0F29aRFITgsflnC9Zgh6E5KpXbo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20190910_ENGLISH-SRIAL-KUSTA_B_web_1568124214.jpg
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Titin (52), diamputasi kaki kirinya karena penyakit kusta sejak usia muda. Kaki palsunya mulai rusak sejak dua tahun terakhir. Ia hanya memakainya saat bepergian ke acara penting saja. Selebihnya Titin memilih tinggal di rumah.KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN (HAS)10-09-2019

JAKARTA, KOMPAS—Penanggulangan kusta di Tanah Air membutuhkan strategi baru yang menyeluruh dengan melibatkan semua pihak terkait, termasuk pemerintah daerah. Selain mengeliminasi kusta dengan menemukan kasus lebih dini, perlu ada kebijakan untuk menghapus stigma serta memberdayakan pengidap dan mantan penderita agar mandiri.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono menyatakan, untuk menghapus stigma di masyarakat bahwa kusta mudah menular, sosialisasi dan edukasi kepada warga melalui Rapid Village Survey dilakukan. ”Petugas puskesmas mengumpulkan para tokoh dan perwakilan masyarakat untuk dikenalkan cara penularan kusta,” katanya, di Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Editor:
evyrachmawati
Bagikan