Iklan
Literasi Sains
Sekalipun angka buta aksara di Indonesia tinggal 2,06 persen (Badan Pusat Statistik, 2019), kita juga tergolong bangsa paling tunaliterasi, terutama literasi sains.
Orang yang buta huruf pada abad ke-21 bukanlah mereka yang tidak bisa baca tulis, tetapi mereka yang tidak bisa belajar, menyampaikan pikirannya, dan kembali belajar. (Alvin Tofler)
Peringatan dari Toflers dalam bukunya, Powershift (1991), itu masih relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Sekalipun angka buta aksara di Indonesia tinggal 2,06 persen (Badan Pusat Statistik, 2019), kita juga tergolong bangsa paling tunaliterasi, terutama literasi sains.