logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊBerdaya dengan Kusta
Iklan

Berdaya dengan Kusta

Siapa sangka di balik kehidupan normal Kampung Sitanala, Tangerang, itu ada perjuangan hidup yang tak mudah. Tetap berdaya bagi penderita dan mantan penderita kusta menjadi sesuatu yang layak dihargai.

Oleh
BI Purwantari
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/509YvXbduo2PLiNL64W8l1X1JU0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2Fb5618571-efd5-49b5-8112-e66a65dc43bf_jpg.jpg
KOMPAS/FAJAR RAMADHAN

Para penderita kusta di Kampung Kusta Sitanala, Tangerang, hidup secara berdampingan bertahun-tahun tanpa ada diskriminasi.

Sekilas, deretan rumah yang berlokasi di belakang Rumah Sakit Dr Sitanala, Tangerang, itu tampak seperti kampung umumnya. Jajaran rumah petak berdiri saling berhadapan di gang-gang yang bisa dilalui satu sepeda motor dengan jalan yang tersusun dari konblok. Sejumlah warga bercengkerama di depan rumah. Tak ada yang istimewa.

Baru ketika saya masuk halaman sebuah rumah dan bertemu Abdul Wahab (74), kekhasan penghuni kampung ini pun tampak. Saat bersalaman, jari-jari kedua tangan Abdul Wahab tertekuk, beberapa bahkan tak utuh lagi. Demikian pula kedua jari kakinya yang saat itu tak beralas kaki.

Editor:
Bagikan