logo Kompas.id
Utama“Kemurnian” Jerman dan Belanda
Iklan

“Kemurnian” Jerman dan Belanda

Pertemuan filosofi sepak bola Jerman dan Belanda selalu mendidihkan arena. Dua rival bebuyutan itu akan kembali bertemu di Hamburg, Sabtu dini hari.

Oleh
Yulvianus Harjono
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gwaCAvYj9tDg_YmIDfLxIoIiu3w=/1024x579/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2FFBL-EURO-2020-QUALIFIER-GER-TRAINING_82729316_1567696882.jpg
DPA/AFP/CHRISTIAN CHARISIUS

Pelatih tim nasional sepak bola Jerman Joachim Loew tersenyum melihat gelandang Emre Can terjatuh saat melakukan permainan untuk pemanasan menjelang latihan bersama Marcel Halstenberg, Nico Schulz, dan Joshua Kimmich di Hamburg, Jerman, Rabu (4/9/2019). Jerman bersiap menghadapi Belanda pada laga Grup C kualifikasi Piala Eropa 2020 di Hamburg, Sabtu (7/9) pukul 01.45 WIB.

HAMBURG, KAMIS — Pertemuan tim nasional sepak bola Jerman kontra Belanda acap kali menyajikan laga sengit, dramatis, dan hujan gol. Tidak heran, legenda timnas Jerman, Franz Beckenbauer, pernah menyebut duel itu sebagai ”sepak bola dalam bentuk termurninya”.

”Saya tidak ingin melewatinya untuk apa pun. Laga-laga ini (Jerman kontra Belanda) selalu mengembuskan napas, emosi, dan ketegangan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Dengan kata lain, sepak bola dalam bentuk sejatinya,” ungkap Beckenbauer seperti dikutip penulis Simon Kuper dalam bukunya berjudul Football Against The Enemy (2011).

Editor:
agungsetyahadi
Bagikan