logo Kompas.id
UtamaMuseum Bukan Gudang atau...
Iklan

Museum Bukan Gudang atau ”Tempat Buangan”

Liburan musim panas tahun lalu, tingkat kunjungan di Museum Vatikan, Roma, mencapai 37.000 orang per hari.

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/17CliSmn1nR8SjblAHqSKAOf_uY=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F20180705abk-museum-vatikan_1567000814.jpg
KOMPAS/ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN

Salah satu sudut Museum Vatikan di Roma, seperti terlihat Kamis (5/7/2018). Pada liburan musim panas tahun lalu, tingkat kunjungan ke museum ini rata-rata mencapai 37.000 orang per hari

Liburan musim panas tahun lalu, tingkat kunjungan di Museum Vatikan, Roma, mencapai 37.000 orang per hari. Di Eropa, publik begitu antusias berkunjung ke museum. Tapi di Indonesia, kebanyakan museum justru sepi pengunjung. Bahkan, museum kadang dikonotasikan sebagai gudang atau (amit-amit) ”tempat buangan”.

Anggapan ini bukan mengada-ada. Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Fitra Arda mengakui bahwa di Indonesia museum masih dicitrakan sebagai tempat yang sepi, gudang benda-benda kuno, dan tempat  untuk ”mengasingkan” orang.

Editor:
yovitaarika
Bagikan