logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMemantik Minat Baca Lewat...
Iklan

Memantik Minat Baca Lewat Podcast

Podcast memiliki unsur orisinalitas sehingga acara bisa didesain apa adanya. Itu lebih menarik. Sebab, konten yang dibawakan cenderung lebih bebas tanpa ada tuntutan apapun.

Oleh
Fajar Ramadhan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8dqLt3Z3PXEzaf7tQAMLm9HAzO0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2Fb6eb3e1d-0907-4581-9831-2d35c104233b_jpg.jpg
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Ilustrasi - Pengunjung memanfaatkan kotak literasi cerdas (kolecer) yang berisi ratusan buku berbagai judul di Taman Ekspresi, Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/8/2019). Kolecer berupaya mendekatkan buku kepada masyarakat sehingga mendorong tingkat literasi. Data UNESCO menunjukkan, indeks minat baca warga Indonesia 0,001. Jadi, dari 1.000 orang, hanya 1 orang yang punya minat baca bagus. .

Sadar akan menurunnya minat baca masyarakat Indonesia membuat jurnalis sekaligus penulis, Leila S Chudori, tergerak. Tak bisa dipungkiri, perkembangan digital dianggap sebagai salah satu pemicu turunnya minat baca masyarakat. Namun, kini Leila justru menjadikan media digital sebagai senjata melalui program podcast.

Podcast adalah episode program berbentuk rekaman asli audio yang tersedia di internet. Dalam 10 tahun belakangan, podcast banyak digemari di negara-negara barat seperti Amerika. Di Indonesia, podcast mulai berkembang setidaknya sekitar satu tahun terakhir.

Editor:
hamzirwan
Bagikan