logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMaju Kena Mundur Kena di Tanah...
Iklan

Maju Kena Mundur Kena di Tanah Telantar

Maju kena, mundur kena. Itulah yang dialami Slamet Riyadi dan para petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta di area yang digelari nama Kampung Bengek, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (2/9/2019).

Oleh
J Galuh Bimantara
Β· 1 menit baca

Dilema petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta di Kampung Bebek, Jakarta Utara. Maksud hati ingin mengentaskan warga kampung itu dari kubangan sampah. Namun, sesuai aturan, DKI tidak bisa campur tangan di lahan milik swasta.

https://cdn-assetd.kompas.id/F49xV73nN6JObwKH815N5Y7HYLQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F38e3790f-52c9-4a89-897d-79d2e9d86afb_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Papan peringatan dari PT Pelindo II selaku pemilik lahan terpasang di Kampung Bengek di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Warga di lokasi ini telah hidup bertahun-tahun di lingkungan yang dikelilingi sampah, Senin (2/9/2019). Keterbatasan ekonomi dan tingginya biaya hidup di Ibu Kota membuat penghuni kampung yang sebagian di antaranya pemulung memilih tinggal di  tempat kumuh tersebut. Rumah-rumah panggung di kawasan tersebut merupakan bangunan semipermanen berupa bedeng-bedeng berbahan tripleks dan kayu.

Maju kena, mundur kena. Itulah yang dialami Slamet Riyadi dan para petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta di area yang digelari nama Kampung Bengek, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (2/9/2019). Kampung itu berdiri di atas lahan PT Pelabuhan Indonesia II alias IPC Cabang Pelabuhan Sunda Kelapa.

Editor:
nelitriana
Bagikan