logo Kompas.id
UtamaButuh Waktu Patahkan Teori...
Iklan

Butuh Waktu Patahkan Teori “Out of Africa”

Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1qdA_KuOixn-r-63ZM9DGfRb57k=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20181024_PAMERAN_A_web_1540371756.jpg
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Pengunjung melihat Pameran Koleksi Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran bertema "Evolusi Kita" di House of Sampoerna, Surabaya, Rabu (24/10/2018). Selain untuk menggalakkan minat generasi muda untuk ke museum pameran yang berlangsung hingga 29 November tersebut mengajak pengunjung untuk mengetahui sejarah evolusi manusia.

JAKARTA, KOMPAS — Temuan baru tulang pinggul manusia purba di Sangiran, Jawa Tengah yang diperkirakan berusia 1,7 juta tahun memunculkan pertanyaan tentang teori migrasi manusia purba “Out of Africa”. Meski demikian, butuh waktu yang panjang dan bukti-bukti yang kuat untuk mematahkan teori ini.

Dalam penelitian pada 12-27 Agustus 2019, Tim Penelitian Puslit Arkenas yang diketuai Prof Harry Widianto menemukan beberapa fragmen tulang hewan dan manusia di Ngampon dan Mlandingan, Desa Sangiran, Kecamatan Sragen.  Para peneliti menemukan tulang paha dan gigi geraham harimau (Panthera tigris), gigi geligi buaya rawa (Crocodylus siamensis), pecahan tempurung dada kura-kura, serta fragmen tulang pinggul manusia pada lapisan endapan lempung hitam Formasi Pucangan yang diyakini menunjukkan usia 1,7 juta tahun.

Editor:
Bagikan