logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKami Hanya Ingin Pulang...
Iklan

Kami Hanya Ingin Pulang...

Ariknap Wandigbo mengisahkan perjalanannya selama tiga hari tiga malam dari Mapenduma, Nduga, Papua, ke Kenyam, ibu kota Nduga. Selama tiga hari, ia memeluk anaknya yang paling kecil. Mereka melewati gunung, hutan, dan tiga sungai besar.

Oleh
Edna C Pattisina
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Pm-BhSw9BJTfIC5FbQPJr4Dj224=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190723_ENGLISH-PENGUNGSI-NDUGA_B_web_1563890682.jpg
KOMPAS/FABIO M LOPES COSTA

Anak-anak pengungsi asal Nduga yang berada di Kampung Ilekma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa (23/7/2019).

Ariknap Wandigbo mengisahkan perjalanannya selama tiga hari tiga malam dari Mapenduma, Nduga, Papua, ke Kenyam, ibu kota Nduga. Selama tiga hari, ia memeluk anaknya yang paling kecil. Mereka melewati gunung, hutan, dan tiga sungai besar, yaitu Yuguru, Lowe, dan Kenyam.

”Anak-anak yang bayi dimasukkan ke noken. Lalu, noken diikat ke tali rotan yang dikerek seberangi sungai besar,” cerita Ariknap.

Editor:
Bagikan