logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บEvolusi Kalimantan
Iklan

Evolusi Kalimantan

Jangan sampai pemindahan ibu kota hanya memindahkan atau bahkan menambah masalah baru di Pulau Kalimantan yang telah merosot daya dukung lingkungannya.

Oleh
Ahmad Arif
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7e-bGRRNlTXzTOQ0RPCN_z5jvwM=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FFD0062BA-D6DA-4CFC-A93D-4D1E9473BD0A_1539609744.jpeg
KOMPAS/AHMAD ARIF

Masyarakat Punan Batu masih tinggal berpindah-pindah di goa-goa karst dan hutan di pedalaman Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, seperti terlihat pada Senin (15/10/2018). Mereka merupakan penghuni awal Kalimantan yang kini semakin terdesak oleh pembukaan hutan yang masif, terutama untuk penambangan dan konversi perkebunan sawit.

Akhirnya, ibu kota negeri ini diputuskan pindah dari Jakarta ke Kalimantan, persisnya Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Di luar perdebatan tentang besarnya anggaran pemindahan ibu kota yang mencapai Rp 466 triliun, rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta seharusnya dilakukan sejak dulu, sebelum Jakarta meraksasa dan akut masalahnya seperti sekarang.

Daya dukung lingkungan dan daya tampung Jakarta yang sangat terbatas jelas tidak layak untuk menampung 10,37 juta jiwa penduduk dan menjadi pusat segala aktivitas negeri ini.

Editor:
yovitaarika, haryodamardono
Bagikan