logo Kompas.id
UtamaPerlindungan Orangutan...
Iklan

Perlindungan Orangutan Tapanuli Gunakan Pendekatan Multipihak

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Wiratno menyambut baik kemitraan tersebut. Pemerintah akan  mendukung melalui kontribusi solusi administratif dan masalah teknis lainnya. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Wiranto menghargai semangat besar kolaborasi ini, yang merangkul pemerintah, LSM, kelompok masyarakat, dan kearifan lokal terhadap lingkungan

Oleh
DEONISIA ARLINTA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Xs-RyykujjC-EYa0B6WS8TkrSvg=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2F20190731ISW-BATANG-TORU-1_1564589584.jpg
KOMPAS/BRIGITTA ISWORO LAKSMI

Kelompok Konservasi Orangutan Bersama Masyarakat Dusun Sitandiang, Desa Bulu Mario, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan seusai pelatihan, pada 1 Mei 2019. Nampak nomor dua dari kanan Penasihat Senior untuk Lingkungan PT NSHE, Agus Djoko Ismanto, dan Direktur Komunikasi PT NSHE Firman Taufick (keenam dari kiri) bersama masyarakat anggota kelompok.

JAKARTA, KOMPAS – Perlindungan habitat orangutan tapanuli di ekosistem Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, akan digarap bersama oleh multipihak. Selain pemerintah, upaya perlindungan akan dilakukan bersama pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat.

Kerja sama terkait konservasi tersebut akan dilakukan oleh PT North Sumatra Hydro Energi (NSHE), Yayasan Paneco, dan Pemerintah Indonesia seperti dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin (26/8/2019). NSHE merupakan pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru dan Yayasan Paneco merupakan organisasi nonpemerintah asal Swiss yang juga fokus pada perlindungan orangutan.

Editor:
hamzirwan
Bagikan