logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บPemindahan Ibu Kota...
Iklan

Pemindahan Ibu Kota Dikhawatirkan Bebani Pasokan Migas

Pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur dikhawatirkan akan semakin menambah krisis minyak dan gas bumi yang telah terjadi beberapa tahun terakhir. Pemerintah diharapkan menentukan fokus strategi untuk memastikan pasokan energi bagi ibu kota baru, serta cadangan minyak dan gas bumi nasional.

Oleh
Erika Kurnia
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vxUMvawXZt6xL9eG5am7S_StynU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F02%2F20190221_PERTAMINA_A_web_1550755495.jpg
KOMPAS/ALIF ICHWAN

Pekerja PT Pertamina (Persero) mengawasi proses fabrikasi dan kesiapan anjungan YY PHE ONWJ sebelum load out di Handil Yard, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis (21/2/2019). Tahapan penyelesaian fabrikasi anjungan YY PHE ONWJ sudah 90 persen.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur dikhawatirkan akan semakin menambah krisis minyak dan gas bumi yang telah terjadi beberapa tahun terakhir. Pemerintah diharapkan menentukan fokus strategi untuk memastikan pasokan energi bagi ibu kota baru, serta cadangan minyak dan gas bumi nasional.

Senin (26/8/2019) siang, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ibu kota Indonesia akan pindah ke sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Editor:
khaerudin
Bagikan