Kata Kota
Loksem Pencakar Langit
Jakarta dan pedagang kaki lima seperti tak terpisahkan. Keberadaannya sudah menjadi keunikan Ibu Kota secara turun-temurun. Mereka dikenal liat, ulet, dan pantang menyerah. Para PKL bisa tiba-tiba muncul banyak di satu tempat keramaian.
Pedagang kaki lima itu selalu lebih maju daripada pemilik toko-toko. Buktinya? Pernyataan itu bukan semata-mata karena skala bisnis mereka. ”Lihat saja mereka selalu berjualan di depan toko-toko. Artinya, selalu lebih maju alias di depan,” ujar seorang rekan.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2Fc975a370-e3b3-4fec-829f-7829e0f2574f_jpg.jpg)
Akses jalan Kali Besar menuju Kota Tua di Jakarta Barat, Minggu (28/7/2019), tertutupi oleh tikar dan lapak milik pedagang kaki lima. Para pedagang itu mengokupasi kawasan Kali Besar sejak dua bulan terakhir.
Pedagang kaki lima itu selalu lebih maju daripada pemilik toko-toko. Buktinya? Pernyataan itu bukan semata-mata karena skala bisnis mereka. ”Lihat saja, mereka selalu berjualan di depan toko-toko. Artinya, selalu lebih maju alias di depan,” ujar seorang rekan.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Loksem Pencakar Langit".
Baca Epaper Kompas