logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊNarman Menjaga Eksistensi...
Iklan

Narman Menjaga Eksistensi Masyarakat Suku Baduy

Narman (30) merasa terpanggil untuk mengenalkan suku Baduy Luar. Karena ia orang desa, pengenalan itu ia lakukan dengan cara memasarkan kerajinan tangan. Tujuan lainnya, mengenalkan suku Baduy Luar kepada masyarakat luas dan memotivasi anak-anak Baduy Luar belajar.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dLdkbCW03d3sIhPt4HH6TTZKnTk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190822_SOSOK_B_web_1566468747.jpg
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Narman, warga suku Baduy Luar, yang memperjuangkan eksistensi suku Baduy.

Narman (30) merasa terpanggil untuk mengenalkan suku Baduy Luar. Karena ia orang desa, pengenalan itu ia lakukan dengan cara memasarkan kerajinan tangan. Tujuan lainnya, mengenalkan suku Baduy Luar kepada masyarakat luas dan memotivasi anak-anak Baduy Luar belajar.

Narman, yang tinggal di Kampung Morengo, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, meyakini, potensi kerajinan yang ada di masyarakat suku Baduy perlu dikembangkan dan dipasarkan dengan cara yang lain. Selama ini, penjualan kerajinan, seperti kain tenun, tas, gelang, serta gelas dan ceret dari bambu, hanya di Desa Ciboleger, tempat wisatawan yang hendak ke kampung adat suku Baduy Luar.

Editor:
Bagikan