Kemarau Panjang
Kekeringan di Tangerang Meluas
Kemarau panjang membuat volume air Sungai Cisadane semakin surut. Hal ini berdampak luas pada berkurangnya debit air di saluran irigasi yang mengairi 668 hektar sawah di 15 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Tak hanya itu, kemarau juga berdampak pada ketersediaan air bersih di 5 kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F9a211bb3-13c1-4118-8b92-5cf49bebaf25_jpg.jpg)
Kondisi tanah di pinggir Sungai Cisadane kering dan retak-retak akibat musim kemarau panjang. Saat ini kedalaman air Sungai Cisadane rata-rata 2,50 meter, Rabu (14/8/2019).
TANGERANG, KOMPAS — Kemarau panjang membuat volume air Sungai Cisadane semakin surut. Hal ini berdampak luas pada berkurangnya debit air di saluran irigasi yang mengairi 668 hektar sawah di 15 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Tak hanya itu, kemarau juga berdampak pada ketersediaan air bersih di 5 kecamatan yang ada di Kabupaten Tangerang.
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, kedalaman Sungai Cisadane saat ini rata-rata 2,50 meter. Sementara kedalaman sungai tersebut dalam keadaan normal sekitar 4 meter. Di tepi Sungai Cisadane, tanah terlihat kering dan retak.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Kekeringan di Tangerang Meluas".
Baca Epaper Kompas