logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บSuhu dan Oksigen Berlebih Picu...
Iklan

Suhu dan Oksigen Berlebih Picu Ubur-ubur Mati Massal

Peningkatan suhu dan kadar oksigen terlarut di perairan menjadi pemicu terdampar dan matinya ribuan ubur-ubur di Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Peningkatan suhu dipicu aktivitas iklim samudra, sedangkan peningkatan kadar oksigen dipicu ledakan populasi fitoplankton.

Oleh
YOLA SASTRA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1xnXNBSBkwxGnMIn1jg8dxNS7dk=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FDSC05613_1565351700.jpg
KOMPAS/YOLA SASTRA

Seorang pengunjung mengangkat ubur-ubur yang terdampar dan mati di Pantai Erong, Nagari Sungai Pinang, Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Jumat (9/8/2019) siang. Ubur-ubur bulan (Aurelia aurita) itu terdampar akibat terseret gelombang tinggi.

PADANG, KOMPAS โ€” Perubahan kondisi perairan, antara lain suhu dan kadar oksigen terlarut, memicu terdamparnya dan matinya ribuan ubur-ubur bulan di Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Peningkatan suhu dipicu aktivitas iklim samudra, sedangkan peningkatan kadar oksigen dipicu ledakan populasi fitoplankton.

Demikian kesimpulan penelitian tim Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Padang. Penelitian dilakukan pada Jumat (9/8/2019) di Pantai Erong, Nagari Sungai Pinang, tempat paling banyak ditemukan ubur-ubur terdampar dan mati empat bulan terakhir.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan