logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPak Swan di Mata Pemimpin
Iklan

Pak Swan di Mata Pemimpin

Salah satu perintis harian Kompas, Polycarpus Swantoro, atau yang akrab dipanggil Pak Swan meninggal dunia pada Minggu (11/8/2019) di kediamannya, Kompleks PWI Cipinang, Jakarta Timur, pukul 03.30 WIB. Sebagai seorang jurnalis yang memiliki minat di bidang sejarah, tulisan Pak Swan mampu mempengaruhi pola pikir pembaca dalam melihat sebuah peristiwa.

Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/c8_jFmvf_OOx2mZPJd2MZVjilws=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F81346b5c-e97e-47fc-b7c3-f39fe7e040d2_jpg.jpg
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO

Salah satu perintis harian Kompas, Polycarpus Swantoro, meninggal pada Minggu (11/8/2019) pukul 03.30 WIB di Jakarta. Ia menjadi salah satu sosok panutan bagi wartawan Kompas dalam berkarya.

JAKARTA, KOMPAS β€” Salah satu perintis harian Kompas, Polycarpus Swantoro, atau yang akrab dipanggil Pak Swan meninggal dunia pada Minggu (11/8/2019) di kediamannya, Kompleks PWI Cipinang, Jakarta Timur, pukul 03.30 WIB. Sebagai seorang jurnalis yang memiliki minat di bidang sejarah, tulisan Pak Swan mampu mempengaruhi pola pikir pembaca dalam melihat sebuah peristiwa.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid menceritakan awal pertemuannya dengan Pak Swan. Pada 2002, ia menghadiri peluncuran buku Pak Swan berjudul Dari Buku ke Buku Sambung Menyambung Menjadi Satu.

Editor:
Emilius Caesar Alexey
Bagikan