logo Kompas.id
UtamaPasuruan, Persimpangan...
Iklan

Pasuruan, Persimpangan Strategis Kerajaan Majapahit

Kota Pasuruan dan wilayah sekitarnya di Jawa Timur merupakan daerah strategis sebagai persimpangan penting bagi Kerajaan Majapahit. Sejumlah lokasi bersejarah Pasuruan di masa kolonial dijuluki sebagai ”Pasar Uang”.

Oleh
Iwan Santosa
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Tt7MZhYuerpicXzXdxE2GuOMKJk=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F20190324ED42_1557735098.jpg
KOMPAS/EDDY HASBY

Pelabuhan Pasuruan terletak di muara Kali Gembong, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (13/3/2019). Pada masa kolonial abad ke-19, pelabuhan ini merupakan urat nadi perekonomian komoditas, terutama untuk ekspor gula.

Kota Pasuruan dan wilayah sekitarnya di Jawa Timur merupakan daerah strategis sebagai persimpangan penting bagi Kerajaan Majapahit. Arkeolog Universitas Negeri Malang, Dwi Cahyono, dalam kunjungan lapangan ke Pasuruan pada 13-16 Maret 2019, menunjukkan sejumlah lokasi bersejarah Pasuruan yang di masa kolonial dijuluki sebagai ”Pasar Uang”. Dulu, Pasuruan memang  berjaya berkat komoditas gula dan kopi.

”Wilayah Pasuruan itu persimpangan strategis ke Ujung Galuh, yakni Surabaya, juga ke daerah timur, yakni ke wilayah Tapal Kuda di Probolinggo hingga Jember, dan wilayah pusat kerajaan di Trowulan, kini sekitar Mojokerto. Wilayah awal Pasuruan dulunya di Rembang, di sebelah barat Bangil, yakni di delta Kali Porong. Raden Wijaya dulu bepergian ke Bangkalan di Madura dari wilayah Pasuruan lama tersebut,” kata Dwi Cahyono yang mendalami sejarah era Hindu-Buddha.

Editor:
Sri Rejeki, prasetyoeko
Bagikan