Disabilitas
Ciptakan ASEAN yang Inklusif
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F20190517_PENYANDANG-DISABILITAS_B_web_1558085114.jpg)
Guru mengajarkan cara melafalkan doa dalam agama Islam kepada murid penyandang disabilitas tuna rungu dengan cara rabaan dari getaran pita suara pada kegiatan Pesantren Kilat Pondok Ramadhan Tuna Rungu di SLB B Prawestri, Desa Jati, Jateng, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (17/5/2019).
JAKARTA, KOMPAS -- Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) mengajak seluruh pihak untuk terus mengarusutamakan hak mereka. Sosialisasi perlu untuk menciptakan lingkungan lebih inklusif terhadap seluruh lapisan masyarakat di dalam komunitas negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).
Ketua Umum PPDI Gufroni Sakaril, Rabu (7/8/2019) di Jakarta, mengatakan, pemerintah, organisasi masyarakat disabilitas, organisasi masyarakat sipil, mitra pembangunan, perguruan tinggi, dan pihak swasta diharapkan terus melakukan sosialisasi mengenai ASEAN Enabling Masterplan 2025.