logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊAman dari Gempa, Bukit...
Iklan

Aman dari Gempa, Bukit Soeharto Rentan Banjir jika Dibuka

Akademisi menilai, dampak lingkungan perlu diantisipasi karena ada potensi banjir dan erosi jika Bukit Soeharto dibuka besar-besaran.

Oleh
SUCIPTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/mRWQRccr9PaI0SfxWcfR2gijles=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F7cc35f8b-bfe2-4690-a7c4-2e5038492329_jpg.jpg
KOMPAS/SUCIPTO

Pengendara melintasi Jalan Balikpapan-Samarinda yang diapit kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto di Kecamatan Samboja, Kalimantan Timur, Selasa (6/8/2019). Sebagai kawasan konservasi, dampak lingkungan perlu diantisipasi jika lokasi ibu kota ditetapkan di wilayah ini karena berpotensi longsor dan erosi di kawasan sekitarnya.

BALIKPAPAN, KOMPAS β€” Sebagai salah satu calon ibu kota negara baru, kawasan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto di Kecamatan Samboja, Kalimantan Timur, dinilai relatif aman dari gempa bumi karena letaknya jauh dari sesar gempa di Selat Makassar dan yang ada di Kalimantan. Akademisi menilai, dampak lingkungan perlu diantisipasi karena ada potensi banjir dan erosi jika Bukit Soeharto dibuka besar-besaran.

Meskipun relatif aman, Kalimantan tidak sepenuhnya bebas gempa. Di Kalimantan Timur terdapat sesar Meratus sepanjang 438 kilometer yang melintasi Kabupaten Paser. Berdasarkan catatan Stasiun Geofisika Kelas III Balikpapan, gempa terakhir terjadi di Kabupaten Paser pada 3 Mei 2019, yakni gempa berkekuatan M 4,5.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan