logo Kompas.id
›
Utama›Dilema Lingkungan dan...
Iklan

Dilema Lingkungan dan Pembangunan

Oleh
Ahmad Arif
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VvMvRx8Hp5cSNKWWfFcsgO1Pse4=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F10BC8EF7-EB57-49AF-83A2-159F7F639E7F_1564908984.jpeg
KOMPAS/AHMAD ARIF

Sebanyak 80 mahasiswa dari 10 negara Asia yang mengikuti Peserta Asian Students Environment Platform (ASEP) ke-9 diajak menanam pohon di kompleks candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja pada Minggu (4/8). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga lingkungan yang kini menghadapi tekanan akibat pembangunan. Kompas/Ahmad Arif

SIEM REAP, KOMPAS—Perubahan iklim dan penurunan keragaman hayati akibat ulah manusia telah menjadi tantangan global dan upaya untuk mengatasinya menuntut tanggungjawab semua bangsa. Namun demikian, negara berkembang menghadapi dilema antara mempertahankan lingkungan dengan tuntutan pertumbuhan ekonomi.

Upaya untuk menanamkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan terhadap peserta Asian Students Environment Platform (ASEP) ke-9 yang didukung AEON Environmental Fondation ini dilakukan dengan mendiskusikan penurunan keragaman hayati dan persoalan lingkungan di Asia, khususnya Kamboja. Selain itu, sebanyak 80 mahasiswa dari 10 negara Asia yang mengikuti kegiatan ini juga diajak menanam pohon di kompleks candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, Minggu (4/8/2019).

Editor:
evyrachmawati
Bagikan