logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บJerit "Pengerih Terakhir" pada...
Iklan

Jerit "Pengerih Terakhir" pada "Hantu Laut"

Oleh
ICHWAN SUSANTO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hB5KlQ6Ap1_JuleBKFxGQNfjurY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190727ich-mangrovedumai-IMG_6454_1564322293.jpg
KOMPAS/ICHWAN SUSANTO

Hari Mangrove InternasionalSejumlah pemain teater memainkan pertunjukan Hantu Sampah dalam perayaan Hari Mangrove Internasional yang berlangsung di Bandar Bakau, Dumai, Riau, Sabtu (27/7/2019). Melalui pertunjukan seni budaya ini, masyarakat diajak untuk melihat nasib nelayan yang kian tertekan oleh pencemaran lingkungan akibat sampah, limbah, dan kerusakan ekosistem mangrove.

โ€œNelayan ngeri menuju daratan rumahnya sendiri, sebab takut bertemu si buah hati yang bertanya bagaimana biaya sekolah mereka. Dia begitu rindu senyum dan kehangatan bini di rumah tangga, tapi terjepit dengan hutang di kedai dekat rumah,โ€

Baris puisi berjudul "Pengerih Terakhir" ini terdengar beradu dengan suara arus yang menggapai bibir tepi pantai Bandar Bakau, kawasan ekowisata yang dikelola komunitas masyarakat setempat di Dumai, Riau. Saat itu Teater Bendera dan anak-anak Sekolah Alam (Umah Pumpun) di bawah payung Pecinta Alam Bahari, pengelola Bandar Bakau, menjadi pertunjukan pamungkas Hari Mangrove Sedunia yang diadakan Mangrove Ecosystem Restoration Alliance.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan