logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊEkspor Sabut dan Arang Kelapa ...
Iklan

Ekspor Sabut dan Arang Kelapa Masih Terkendala

Ekspor sabut dan arang dari kelapa Indonesia masih berpeluang untuk dioptimalkan. Namun, hal ini terkendala oleh daya saing produk yang dipengaruhi akses pelabuhan, tenaga kerja, dan proteksi terhadap pelaku industri domestik.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/C-jiaB_J2ZBjiaJvaZHFqitpInM=/1024x641/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2Fkompas_tark_23538660_68_0.jpeg
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Warga menjemur buah kelapa untuk dijadikan kopra di lapangan Desa Raporendu, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (21/5/2016).

JAKARTA, KOMPAS β€” Ekspor sabut dan arang dari kelapa Indonesia masih berpeluang untuk dioptimalkan. Namun, hal itu terkendala oleh daya saing produk yang dipengaruhi akses pelabuhan, tenaga kerja, dan proteksi terhadap pelaku industri domestik.

Data Asosiasi Industri Serabut Kelapa Indonesia, perbandingan pemanfaatan sabut terhadap luas lahan kelapa di Indonesia berada di angka 0,6 persen. ”Angka ini berada di bawah Filipina yang sebesar 2,5 persen,” kata Ketua Asosiasi Industri Serabut Kelapa Indonesia Elfi Ramli dalam diskusi tentang kelapa yang digelar Kamar Dagang dan Industri Indonesia di Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan