logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊJemaah Diimbau Waspadai Risiko...
Iklan

Jemaah Diimbau Waspadai Risiko Patah Tulang

Jemaah haji yang sudah ditangani akibat fraktur, baik yang hanya dipasang gips maupun yang harus dioperasi, masih bisa melakukan prosesi ibadah haji, tetapi dengan ditunjang alat bantu, seperti tongkat atau kursi roda.

Oleh
Deonisia Arlinta
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Ocg0bcEAsSBLkkux1zGgOE9RbD0=/1024x1151/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FWhatsApp-Image-haji-2019-07-27-at-20.58.37_1564385277.jpeg
IBNU SAKDAN/MCH UNTUK KOMPAS

Kantor Kesehatan Haji Indonesia bersiap mengantarkan jemaah yang sudah menjalani perawatan kesehatan di Mekkah, Arab Saudi, Sabtu (27/7/2019). Kantor Kesehatan Haji Indonesia sudah merawat sedikitnya 400 anggota jemaah dengan mayoritas menderita ISPA dan dehidrasi akibat suhu ekstrem hingga 48 derajat celsius.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kasus fraktur atau patah tulang menjadi salah satu penyakit yang banyak dialami jemaah haji. Gangguan ini biasanya dipengaruhi faktor usia, kelelahan, dan lingkungan. Untuk itu, jemaah haji diharapkan lebih waspada akan risiko patah tulang yang bisa terjadi.

Berdasarkan data Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekkah, Arab Saudi, hingga Minggu (28/7/2019), ada 21 kasus fraktur yang telah ditangani. Sebanyak 15 kasus di antaranya ialah fraktur colles atau patah tulang pada bagian pergelangan tangan. Selain itu, ditemukan juga lima kasus fraktur collum femur atau patah tulang paha dan satu kasus fraktur proximal pada tulang hasta di lengan bagian bawah.

Editor:
hamzirwan
Bagikan