logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊBatik Betawi, Saksi Bisu...
Iklan

Batik Betawi, Saksi Bisu Pesatnya Pembangunan Jakarta

Sekitar tahun 1965, di sepanjang jalan kawasan Terogong, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, mudah ditemui perempuan yang membatik. Bunyi suara canting yang ditiup sayup-sayup terdengar dari jalan. Para perempuan itu mengerjakan pesanan batik dari para tauke.

Oleh
Dian Dewi Purnamasari
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PGfe3R3R2qMnX-DSnyryWfdMWso=/1024x596/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2Fphoto_2019-07-28_16-21-24_1564306911.jpg
BUKU BATIK BETAWI KOLEKSI HARTONO SUMARSONO

Tiga perempuan sedang menembok dengan alat yang berupa batang kayu atau bambu yang ujungnya dibungkus dengan kain. Foto dibuat di Karet Sawah pertengahan tahun 1940-an dan disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia.

Sekitar tahun 1965, di sepanjang jalan kawasan Terogong, Cilandak Barat, Jakarta Selatan mudah ditemui perempuan yang membatik. Bunyi suara canting yang ditiup sayup-sayup terdengar dari jalan. Para perempuan itu mengerjakan pesanan batik dari para tauke.

Itulah ingatan tentang batik yang dahulu masih banyak dikerjakan warga Jakarta. Pada masa itu masih banyak warga yang β€œnembok” atau menutup motif dengan malam. Kain diambil dari bos atau tauke yang biasanya berasal dari keturanan Tionghoa. Kala itu, membatik menjadi pekerjaan sambilan perempuan. Mereka yang tidak bekerja di sawah, ladang, biasanya mengambil pekerjaan tambahan dengan membatik.

Editor:
agnesrita
Bagikan