logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊNasib Petani di Lumbung Padi
Iklan

Nasib Petani di Lumbung Padi

Dua dasawarsa lalu, Sutarman (45) datang dari Blitar, Jawa Timur, ke Lampung membawa sejumput harapan bisa mengubah hidupnya. Namun, nasib membawanya tak jauh berbeda, menjadi buruh tani di sawah milik orang lain.

Oleh
VINA OKTAVIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/czPt1jhZr_DkumkNM6Agy2pta4E=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FDSC05668_1564160298.jpg
KOMPAS/VINA OKTAVIA

Aktivitas petani di Desa Wonodadi, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Jumat (26/7/2019).

Dua dasawarsa lalu, Sutarman (45) datang dari Blitar, Jawa Timur, ke Lampung membawa sejumput harapan bisa mengubah hidupnya. Namun, nasib membawanya tak jauh berbeda, menjadi buruh tani di sawah milik orang lain.

Terik matahari seakan menampar wajah Sutarman, Jumat (26/7/2019) siang. Petani beranak satu itu membiarkan keringat membasahi tubuhnya yang legam. Dia bolak-balik mengambil air menggunakan ember demi melunakkan tanah sawah yang seminggu belakangan kering, retak-retak.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan