Iklan
Nasib Petani di Lumbung Padi
Dua dasawarsa lalu, Sutarman (45) datang dari Blitar, Jawa Timur, ke Lampung membawa sejumput harapan bisa mengubah hidupnya. Namun, nasib membawanya tak jauh berbeda, menjadi buruh tani di sawah milik orang lain.
Dua dasawarsa lalu, Sutarman (45) datang dari Blitar, Jawa Timur, ke Lampung membawa sejumput harapan bisa mengubah hidupnya. Namun, nasib membawanya tak jauh berbeda, menjadi buruh tani di sawah milik orang lain.
Terik matahari seakan menampar wajah Sutarman, Jumat (26/7/2019) siang. Petani beranak satu itu membiarkan keringat membasahi tubuhnya yang legam. Dia bolak-balik mengambil air menggunakan ember demi melunakkan tanah sawah yang seminggu belakangan kering, retak-retak.