Perintis Pendidikan bagi Anak-anak Korban Banjir
“Kalau anak-anak tidak sekolah, air mata kesedihan ibu akan mengalir deras. Tetapi, kalau mereka sekolah, air mata bahagialah yang mengalir.”
”Kalau anak-anak tidak sekolah, air mata kesedihan ibu akan mengalir deras. Tetapi, kalau mereka sekolah, air mata bahagialah yang mengalir,” kata Aguste Bangsuil (55), Rabu (24/7/2019). Sebagai guru, ia ingin semua anak bisa sekolah, termasuk anak-anak korban banjir bandang 2014 di Manado yang telah direlokasi jauh dari pusat kota.
Pascabanjir bandang lima tahun lalu, Pemerintah Kota Manado menjanjikan warga yang tinggal di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano permukiman baru yang bebas banjir. Dibangunlah kompleks perumahan di perbukitan Kelurahan Pandu, Kecamatan Bunaken, Manado, sekitar 20 kilometer dari pusat kota.