logo Kompas.id
UtamaReuni “Maut” di Nanjing
Iklan

Reuni “Maut” di Nanjing

Oleh
Yulvianus Harjono
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QFmmLZo2KFepaTZC6Ssbv5l_mrs=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FSOCCER-MUN-INTSINGAPORE_81634783_1563889303.jpg
REUTERS/FELINE LIM

Pelatih Inter Milan Antonio Conte memberi instruksi pada anak asuhnya saat laga kontra Manchester United pada turnamen pramusim International Champions Cup di Stadion Nasional Singapura, Singapura, Sabtu (20/7/2019). Inter yang belum mendapat striker berpengalaman, kalah 0-1 di laga ini.

NANJING, SELASA – Sembilan tahun silam, Juventus hanya menjadi “penonton” dalam dominasi monoton Inter Milan di puncak Liga Italia. Namun, lansekap persaingan itu berubah drastis semenjak Juve mengangkat mantan pemainnya, Antonio Conte, sebagai pelatih pada musim panas 2011 silam. Conte seolah membuat “roda nasib” berputar di Liga Italia.

Delapan tahun berlalu, Conte kembali menjadi sorotan. Mantan pelatih timnas Italia dan Chelsea itu kembali ke Italia untuk melatih Inter. Conte, yang merintis era kebangkitan Juve di Italia, mendadak menjadi “musuh” bersama bekas timnya itu. Tak kurang dari 9.000 fans Juve menandatangani petisi untuk mencabut nama Conte dari hall of fame klub itu di tribune Stadion Allianz Turin, Mei lalu.

Editor:
agungsetyahadi
Bagikan